Senin, 10 Oktober 2016

SIAPKAH KOPERASI MENGHADAPI ERA GLOBALISASI
Jaman sekarang begitu banyak masyarakat yang tidak mengerti akan besar perannya koperasi menjadi salah satunya sektor usaha perekonomian Indonesia. Hal ini dikarenakan terdapat banyak masyarakat yang mengakui kalau koperasi itu hanyalah suatu lembaga yang megurusi masalah-masalah keuangan biasa, akan tetapi yang terjadi adalah koperasi adalah satu dari 3 sektor usaha formal dalam menangani perekonomian Indonesia, yang kegiatanya tak hanya menitikberatkan pada kepentingan ekonomi, selain itu kegiatan koperasi juga tertuju pada kepentingan moral, misalnya seperti koperasi sekolah, koperasi mahasiswa. Bentuk kegiatan itu sendiri dapat berupa workshop, pelatihan maupun pendampingan magang, dari kenyataan tersebut maka koperasi disebut sebagai soko guru perekonomian Indonesia.
Koperasi di Indonesia akan menghadapi tantangan bahkan ancaman serius dari globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia. Khusus di bidang ekonomi, globalisasi menampilkan bentuknya dengan prinsip perdagangan bebas dan perdagangan di tingkat dunia. Dengan demikian globalisasi ekonomi ini mengarah pada suatu aktifitas yang muItinasional. Berbagai institusi-institusi perekonomian dunia akan dipaksa untuk mengikuti pergulatan di dalamnya, termasuk dalam hal ini tentu saja berlaku bagi badan-badan usaha koperasi yang banyak digeluti oleh usaha ekonomi rakyat di Indonesia. Bagi Indonesia, jelaslah bahwa implikasi dari perdagangan bebas ini adalah pentingnya upaya untuk membuka ketertutupan usaha, peluang, dan kesempatan, terutama bagi usaha koperasi yang menjadi salah satu pola usaha ekonomi rakyat. Hal ini menjadi sangat penting karena produk yang dihasilkan dari Indonesia harus berkompetisi secara terbuka tidak hanya di pasar dalam negeri, melainkan juga di luar negeri/pasar internasional.
Tak bisa kita lepaskan kalau seluruh lapisan masyarakat sudah mulai merasakan perekonomian globalisasi yaitu dengan adanya perdagangan bebas. Segala macam ikatan, kerjasama, perjanjian multilateral, dari baragam kelompok-kelompok negara maju maupun kelompok negara berkembang, penyamaan mata uang, dan lain-lain, hal-hal tersebut adalah suatu yang terlihat dari lintas batas geografis-regional menuju pada kepentingan ekonomi internasional yang tak bisa kita hindari. Terutama mengingat bahwa kemampuan koperasi menghadapi ancaman dan juga kesempatan yang muncul dari globalisasi ekonomi dan liberalisasi perdagangan dunia sangat dipengaruhi oleh kemampuan akan dua hal tersebut dari sektor bersangkutan. Salah satu perbedaan penting yang membuat koperasi di Indonesia pada khususnya tidak berkembang sebaik di negara – negara maju adalah bahwa di negara – negara maju koperasi lahir sebagai gerakan untuk melawan ketidakadilan pasar oleh karena itu tumbuh dan berkembang dalam suasana persaingan pasar. Sedangkan, di negara – negara berkembang koperasi dihadirkan dalam kerangka  membangun institusi yang dapat menjadi mitra negara dalam menggerakkan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat.
 PERKEMBANGAN KOPERASI DENGAN ANALISIS SWOT
  1. Kekuatan (strength)
Adalah kekuatan apa saja yang dimiliki koperasi. Dengan mengetahui kekuatan, koperasi dapat dikembangkan menjadi lebih tangguh hingga mampu bertahan dalam perekonomian diIndonesia dan mampu bersaing untuk pengembangan selanjutnya. Keunggulan kompetitif disini didefinisikan sebagai suatu kekuatan organisasional yang secara jelasmenempatkan suatu perusahaan di posisi terdepan dibandingkan pesaing-pesaingnya. Faktor-faktor keunggulan kompetitif dari koperasi harus datang dari:
  • Sumber-sumber tangible seperti kualitas atau keunikan dari produk yang dipasarkan (misalnya koperasi kopi, koperasi harus memperhatikan kualitas kopi yang dihasilkan) dan kekuatan modal.
  • Sumber-sumber bukan tangible seperti brand name, reputasi, dan pola manajemen yang diterapkan.
  • Kapabilitas atau kompetensi-kompetensi inti yakni kemampuan yang kompleks untuk melakukan suatu rangkaian pekerjaan tertentu atau kegiatan-kegiatan kompetitif
  1. Kelemahan (Weakness)
Adalah segala faktor yang tidak menguntungkan atau merugikan bagi koperasi. Salah satu yang harus dilakukan koperasi untuk bisa memang dalam persaingan adalah menciptakan efisiensi biaya. Tetapi ini juga bisa ditiru / dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain (non-koperasi). Jadi, ini bukan suatu keunggulan kompetitif yang sebenarnya dari koperasi. Menurutnya satu-satunya keunggulan kompetitif sebenarnya dari koperasi adalah hubungannya dengan anggota. Misalnya, di koperasi produksi komoditas-komoditas pertanian, lewat anggotanya koperasi tersebut bisa melacak bahan baku yang lebih murah, sedangkan perusahaan non-koperasi harus mengeluarkan uang untuk mencari bahan baku murah.
  1. Kesempatan (Opportunties)
Adalah semua kesempatan yang ada sebagai kebijakan pemerintah, peraturan yang berlaku atau kondisi perekonomian nasional atau global yang dianggap memberi peluang bagi koperasi  untuk tumbuh dan berkembang di masa yang akan datang. Dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi dampak globalisasi berikut faktor-faktor kunci yang menentukan keberhasilan koperasi adalah:
  • Posisi pasar yang kuat (antara lain dengan mengeksploitasikan kesempatan-kesempatan vertikal dan mendorong integrasi konsumen).
  • Pengetahuan yang unik mengenai produk atau proses produksi.
  • Sangat memahami rantai produksi dari produk bersangkutan
  1. Ancaman (Threats)

Adalah hal-hal yang dapat mendatangkan kerugian bagi kopersi seperti Peraturan Pemerintah yang tidak memberikan kemudahan berusaha, rusaknya lingkungan, meningkat nyapelacuran atau gejolak sosial sebagai akibat mahalnya dan persaingan tour operator asing yang lebih professional, yaitu dengan melihat kekuatan (Strengths), kelemahan (Weakness), kesempatan (Opportunities) dan ancaman (Threats) koperasi di Indonesia. Sedangkan faktor-faktor eksternal terutama adalah intervensi pemerintah yang terlalu besar yang sering didorong oleh donor, kesulitan lingkungan-lingkungan ekonomi dan politik, dan harapan-harapan yang tidak realistic dari peran dari koperasi. Masalah yang paling signifikan adalah cara bagaimana koperasi itu dipromosikan oleh pemerintah. Promosi yang sifatnya dari atas ke bawah telah menghalangi anggota untuk aktif berpartisipasi dalam pembangunan koperasi. Bentuk-bentuk organisasi dan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan diatur oleh pihak luar. Jadi koperasi telah gagal untuk berkembang menjadi unit-unit yang mandiri dan sepenuhnya berdasarkan anggota.

Daftar pustaka

https://bordicamp.wordpress.com/2016/01/25/siapkah-koperasi-menghadapi-era-globalisasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar